Kenapa Istri-istri Nabi Muhammad Dilarang Menikah Lagi Setelah Beliau Wafat? | Cerita Sejarah Islam

Cerita sijarah islam - Pertanyaan di atas sering terlontar oleh golongan non Muslim juga oleh golongan Muslim sendiri. Hal semacam ini di dasari atas keingin tauhan, di karenakan karakter manusia yaitu senantiasa mau tahu. Memanglah ini suatu pertanyaan menarik untuk di jawab. Baiklah saya bakal coba menjawab berdasar pada Al Quran, mengapa Istri-istri nabi Muhammad saw di larang kawin lagi sesudah beliau (saw) meninggal dunia.
Kenapa Istri-istri Nabi Muhammad Dilarang Menikah Lagi Setelah Beliau Wafat  Cerita Sejarah Islam

Jadi saksikan surat AL Ahzab (33) : 6 :

6. Nabi itu (sebaiknya) lebih paling utama untuk beberapa orang mukmin dari diri mereka sendiri serta istri-istrinya yaitu ibu-ibu untuk mereka (Wa ajzwajuhun umahatukum).

Yaitu hal yang telah di ketahui berbarengan bahwa haram hukumnya menikah dengan ibu sendiri serta hal semacam ini juga teredaksi dalam AlQuran, seperti didalam surat An Nisaa : 23 :

23. Diharamkan atas anda (mengawini) ibu-ibumu ; (hurimat alaykum ummahatukum)

Tetapi bila lalu pertanyaannya diteruskan, tetapi Surah An Nisa : 23 di peruntukan pada ibu kandung kita bukanlah ibu berdasar pada iman. Butuh anda kenali bahwa dalam rencanasi Islam persaudaran yang sesungguhnya yaitu berdasar pada hubungan Iman. Begitu juga yang berlangsung didalam masalah nabi Nuh as.

Al Anbiyaa’ 21 : 76 : “Dan (ingatlah cerita) Nuh, saat sebelum itu saat dia berdoa, serta Kami memperkenankan doanya, lantas Kami selamatkan dia beserta keluarganya (wa ahlahuu) dari bencana yang besar”

Hud : 42. “Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Serta Nuh memanggil anaknya, tengah anak itu ada ditempat yang jauh terpencil : “Hai anakku, naiklah (ke kapal) berbarengan kami serta jangan sampai anda ada berbarengan beberapa orang yang kafir. ”

43. Anaknya menjawab : “Aku bakal mencari perlindungan ke gunung yang bisa memeliharaku dari air bah! ” Nuh berkata : “Tidak ada yang membuat perlindungan hari ini dari azab Allah terkecuali Allah (saja) Yang Maha Penyayang. ” Serta gelombang jadi penghalang pada keduanya ; jadi jadilah anak itu termasuk juga beberapa orang yang ditenggelamkan.

Hud : 45. “Dan Nuh berseru pada Tuhannya sembari berkata : “Ya Tuhanku, sebenarnya anakku termasuk juga keluargaku, serta sebenarnya janji Engkau tersebut yang benar. Serta Engkau yaitu Hakim yang seadil-adilnya.

Allah berfirman : ” (Qolla Ya Nuhuu inahu laysaa min ahlikaa) Hai Nuh, sebenarnya dia (anak nabi Nuh as) tidaklah termasuk juga keluargamu, sebenarnya (perbuatan) nya perbuatan yg tidak baik. Karenanya jangan sampai anda memohon kepada-Ku suatu hal yang anda tak tahu (hakekat) nya. Sebenarnya Saya memperingatkan kepadamu agar anda janganlah termasuk juga beberapa orang yg tidak berpengetahuan. ”

Dari Surat Al Anbiya serta Hud diatas kita diberitakan bahwa anak nabi Nuh as tak akan dilihat juga sebagai anak kandungnya di mata Allah SWT (Ya Nuhuu inahu laysaa min ahlikaa).
Serta sebaiknya juga kita lihat surat Al Hujurat : 10 :

Innamal Mu’minuna ihwatun (bahwa sebenarnya golongan mu’minun yaitu bersaudara).

Jadi dari urutan beberapa ayat di atas terang telah tentang atau sebab-musabab istri-istri nabi saw tak menikah lagi sesudah meninggal dunia beliau (saw) di karenakan argumen bahwa mereka yaitu ibu-ibu golongan Mukminun. Serta yaitu haram hukumnya menikah dengan ibu-ibu kita.

Wallahu a’llam Bissawab

0 comments:

Post a Comment

 

Sejarah Islam Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger